Rabu, 08 Desember 2010


BAB I
PENDAHULUAN

Diantara beraneka macam media yang telah kita bicarakan, media transparansi agaknya merupakan media yang cukup populer penggunaannya di sekolah. Hampir semua sekolah telah memiliki peralatan OHP, namun pemanfaatannya belum maksimal. Dibandingkan dengan media pembelajaran modern lainnya (slide, film, video), OHP merupakan "alat bantu mengajar tatap muka sejati". Anggapan ini bisa dimaklumi, sebab untuk menggunakan OHP tata letak ruang kelas tetap seperti biasa, guru dapat bertatap muka dengan siswa (tanpa harus membelakangi siswa). Selain itu, dengan ruang kelas yang tidak perlu gelap, aktivitas siswa dapat berlangsung seperti biasa, dapat saling melihat dan tetap dapat sambil mencatat. Keadaan seperti ini membuat aktivitas belajar tidak terganggu.



BAB II
PEMBAHASAN
MEDIA OFERHEAD PROJECTOR (OHP)

A.  Pengertian dan Keterbatasan dan Kelebihan Media OHP
OHP (overhead projection) merupakan perangkat untuk memproyeksikan pesan-pesan pembelajaran dengan menggunakan bahan trasparan untuk memproyeksikan, yang diisi dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada umumnya OHP ada dua macam yaitu OHP yang portable (yang dapat dibawa dengan mudah karena bentuknya agak kecil), dan OHP non portable (yang relatif berat dan sukar untuk dipindahkan atau di bawa kecuali dengan bantuan alat lain). Sedangkan jenis cukup berfariasi seperti OHP model 5088 (portble), OHP model 213 (non portable), OHP model 213 (portable), dan OHP model 5202 (portable).
1.    Keterbatasan Media OHP
Beberapa keterbatasan, overhead projector sebagai media pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a.    Media ini memerlukan perangkat keras yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan.
b.    Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, trutama apabila dipergunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
c.    Dalam penggunaannya diperlukan ketrampilan khusus.
d.   Menuntut penataan.
e.    Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi (gangguan) proyeksi.
f.     Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah
g.    Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan

2.    Kelebihan Media OHP
Adapun kelebihan media OHP sebagai pengantar pesan dalam pembelajaran adalah:
a.    Praktis, karena dapat dipergunakan untuk semua ukuran kelas dan raung
b.    Memberi kemungkinan tatap muka dan mengamati respons dari siswa
c.    Memberi kemyngkinan pada siswa untuk mencatat
d.   Mempunyai variasi tehnik penyajian yang menarik dan tidak membosankan
e.    Memungkinkan penyajian dengan berbagai alternative kombinasi warna
f.     dapat dipergunakan kembali secara berulang-ulang
g.    dapat disusun kembali berdasarkan ukuran-ukuran atau sekuensi belajar
h.    Dapat dihentikan pada setiap swkuensi belajar yang dikehendaki
i.      Tidak diperlukan operator pembantu khusus

B.  Prinsip-Prinsip Pembuatan Trasparan Untuk OHP
Media transparasi adalah sutu tempat yang berupa lembaran yang tembus pandang (biasa disrbut plastic transparan) Terbuat dari bahan plastik tembus cahaya sehingga visual dapat diproyeksikan. Lembaran plastik biasanya berukuran 26,5 x 21 cm. Ada beberapa kualitas plastik yang bisa digunakan, mulai dari yang mahal dan bermerk khusus hingga yang paling murah, bahkan bisa saja menggunakan plastik seperti yang dipakai untuk taplak meja. Di atas transparansi itu, guru bisa menyiapkan tulisan jauh sebelum penyajian atau bisa langsung menulis sambil mengajar. Dalam pembuatan transparasi tersebut seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Kesederhanaan (Simplicity), media apa pun yang dibuat dalam transparan harus disederhanakan dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya harus jelas dan mudah dibaca, dan lain-lain.
2.    Kekompakan (Unity), maksudnya terjalin hubungan yang harmonis antara bagian-bagian yang visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan, yang dapat diwujudkan dengan tanda panah, garis, bentuk, warna, dan ruangan.
3.    Penonjolan (Emphasis), terkadang diperlukan penonjolan tertentu, sehingga menjadi pusat perhatian. Dengan cara memperbesar, mewarnai, dan lain-lain.
4.    Keseimbangan (balance), formal maupun informal. Suatu disain dkatakan mempunyai keseimbangan fola bila dapat dibayangkan adanya gari yang membagi bentuk visual yang simetris, sehingga bentiuk formal ini terkesan statis. Sedangakan informal biasanya menganut pola asimetris diagonal dan terkesan dinamis.

C.  Tekhnik dan Langkah Pembuatan Trasparan
Ada dua tehnik pembuatan OHT, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses tidak langsung adalah dengan memindahkan pesan atau gambar yang ada pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu lalu dikopi.[1] Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan transparansi, yaitu:
1.    Dengan cara mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu, antara lain: Mencetak dengan bantuan komputer, baik dengan full color (berwarna) maupun mono colour (hitam). Hal ini bisa menggunakan plotter maupun laser ink jet printer; Membuat gambar/tulisan dalam selembar kertas atau mengambil dari buku, lalu difotocopy dalam plastik transparansi khusus; Melalui proses fotografi yang dicetak dalam film transparansi., dan masih ada cara cara lain
2.    Membuat sendiri secara manual. Cara ini dapat dilakukan sendiri oleh guru dengan cepat, sederhana dan murah. Secara singkat , teknik pembuatannya dijelaskan sebagai berikut :Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan, yaitu: plastik transparansi (sesuai kualitas yang dikehendaki), OHT pen (marker pen) atau spidol pemanen, minyak penghapus (eceton), kapas dan alat bantu tulis lain yang diperlukan. Bila diperlukan sediakan pula bingkai OHT; Siapkan draft yang akan ditrasparansikan dengan pensil pada kertas, lalu dijiplak ke dalam transparansi. Sesuaikan ketentuan ukurannya dengan bidang proyeksi.OHT dapat dibuat dalam beberapa bentuk dan teknik sajian, misalnya: bentuk tunggal, tumpang tindih (overlay), bentuk ibuka tutup (masking), bentuk yang diberikan lapisan transparansi berwarna. Selain itu, dalam membuat rancangan visual dalam transparansi, perlu juga diperhatikan perhatikan beberapa tips berikut. (1). Gunakan huruf dengan ukuran minimal 0,6 cm. Jika Anda mengunakan huruf yang lebih kecil dari itu, maka hasil tayangan akan sulit terbaca oleh siswa yang duduk di belakang. (2). Luas bidang transparansi yang ditulisi jangan melebihi ukuran 18x22 cm. Jika melebihi, maka akan ada sebagian tulisan yang tidak tampak dalam tayangan. (3). Sebaiknya dalam satu lembar transparansi tidak lebih dari enam baris tulisan. Setiap baris maksimal berisi enam kata. Jika lebih dari itu, transparansi akan terlihat terlalu "ramai". (4). Dalam satu lembar transparansi usahakan hanya berisi satu topik permasalahan. Setiap transparansi agar diberi judul. Jika satu lembar transparansi belum cukup untuk menuangkan satu topik tertentu, bisa disambung pada transparansi yang lain dengan diberi judul yang sama. (5).Bila transparansi diberi bingkai, maka pada ruang bingkai dapat diberi catatan kecil yang dianggap perlu. (6).Lembar transparansi sebaiknya tidak hanya berisi tulisan, tetapi dikombinasikan dengan gambar, bagan, grafik, foto, skema atau simbol simbol visual lain, agar lebih menarik dan tidak membosankan. Tulisan dan gambar diusahakan proporsional/seimbang. (7). Agar tayangan lebih menarik, gunakan variasi warna dan bentuk huruf. Namun pemakaian wama jangan berlebihan, maksimal empat warna agar tidak terlalu ramai.[2]

OHT (transparansi) perlu diberi bingkai walaupun tidak menjadi suatu keharusan, karena bingkai mempunyai keuntungan yaitu:
1.    Tidak mudah sobek dan mudah dalam pemakainnya
2.    Bisa menyusun beberapa transparan sekaligus dalam satu bingkai, sehingga mempersingkat waktu dalam penyajiannya (overlay)
3.    Mudah dalam penyimpanan, meskipun berhimpitan tidak akan melekat satu dengan yang lain.
4.    Memudahkan dalam pembuatan klasifikasi dan jatalog dari transparansi sendiri, yang bisa membendekan mata pelajaran, topic, sub bahasan, dan lain-lain. Pada umumnya tehnik menutup transparasi adalah tehnik jendela dan geser.

Beberapa langkah dalam mendisain pesan pembelajaran untuk ditayangkan atau diproyeksikan dalam implementasi pembelajaran dikelas, secara singkat dapat diungkapkan sebagai berikut:
1.    Telaah tujuan khusus pembelajaran dan pokok bahasan yang akan diajarkan.
2.    Telaah materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan.
3.    Telaah keadaan siswa untuk mempertimbangkan keulitan pelajaran, kecepatan penyerapan, tingkat perbendaharaan kata yang dipakai, ketepatan media.
4.    Buatlah media transparasi sesuai dengan aturan yang diajurkan.

D.  Cara Penggunaan OHP Dalam Pembelajaran
Dalam mengoperasinalisasikan OHP tidak terlalu sulit, namun juga jangan tidak direncanakan secara baik, sebab tanpa perncanaan mungkin dalam pelaksanaanya akan mengalami ganghuan, seperti urutan transparansinya tidak terurut atau adanya gangguan teknis lainnya. Dalam hal ini. Cara dalam menggunakan OHP secara sederhana sebagai berikut:

1.    Perhatian ruang belajar, ditata agar memungkinkan menyangkan OHP.
2.    Control listik yang tersdia.
3.    Gunakan layar (tempat display) bila ada, namun juga dapat diproyeksikan kedinding kelas.
4.    Atur focus OHP agar hasil gambar atau tulisan terlihatb dengan jelas
5.    Gunakan OHP sesuai dengan keperluan dan kapasitas OHP-Nya sendiri.
      
 Untuk dapat menyajikan media transparansi dengan baik, ada baiknya guru perhatikan saran saran berikut:
1.    Susunlah semua transparan yang akan Anda sajikan dengan rapi. Untuk memudahkan urutan sajian, sebaiknya setiap lembar transparan diberi nomor urut, mulai transparan pertama sampai terakhir berdasarkan urutan sajian,
2.    Letakkan transparan terlebih dahulu di atas OHP dengan baik, kemudian baru nyalakan lampunya,
3.    Periksa arah cahaya, apakah posisi tayangan sudah tepat pada layar. Arah tayang yang tidak tepat akan membentuk efek keystone (menyempit pada salah satu sisinya). Jika mungkin, posisi layar bagian atas dibuat agak ke depan,
4.    Aturlah letak posisi transparansi dan ketepatan fokusnya sehingga memperoleh hasil visual yang baik,
5.    Penerangan dalam ruangan tetap seperti biasa (kecuali jika ada cahaya kuat yang masuk ke ruang, maka lampu di dekat layar bisa dimatikan),
6.    Gambar/tulisan yang tertayang pada layar harus dapat terlihat dengan mudah oleh seluruh siswa. Siswa harus dapat melihat dengan bebas tanpa terhalang oleh guru atau siswa lain,
7.    Selama penyajian, tetaplah menghadap ke arah siswa. Hindari membaca tulisan pada layar (kecuali ketika mengontrol ketepatan fokus dan posisi tayangan),
8.    Dengan menunjuk nunjuk tulisan/gambar yang ada di layar, tetapi tunjuklah tulisan/gambar pada transparan di OHP,
9.    Tunjukkan bagian materi yang sedang Anda bicarakan. Sebaiknya tidak menunjuk tulisan dengan menggunakan jari tetapi gunakan alat tunjuk, misalnya pensil yang runcing,
10.          Bila diperlukan, Anda bisa menulis pada transparans untuk memperjelas sajian, atau menambahkan penjelasan yang baru saja Anda ingat. Sebaiknya tambahan penjelasan tersebut ditulis pada lembar plastik kosong yang ditumpangkan di atas tranparans yang sedang disajikan. Dengan demikian transparan aslinya tidak tercoret coret sehingga masih dapat digunakan lagi pada kesempatan lain,
11.          Segera matikan OHP jika tayangan tidak diperlukan lagi. Hal ini untuk menghindari OHP yang terIalu panas yang dapat merusak lampu. Harap diperhatikan bahwa kerusakan OHP yang paling sering terjadi adalah putus lampunya. Lebih lebih untuk tipe OHP yang tidak menggunakan kipas pendingin,
12.          Simpanlah lembar lembar transparans ke dalam map. Setiap lembar sebaiknya dilapisi selembar kertas untuk memisahkan dengan lembar lainnya agar tulisan tidak cepat rusak dan tidak lengket ketika diambil. Pemberian kertas pemisah, juga dimaksudkan agar transparan mudah terbaca pada saat dipilih pilih sebelum penayangan.[3]


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan.
A.  Pengertian dan Keterbatasan dan Kelebihan Media OHP
OHP (overhead projection) merupakan perangkat untuk memproyeksikan pesan-pesan pembelajaran dengan menggunakan bahan trasparan untuk memproyeksikan, yang diisi dengan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. OHP ada dua macam yaitu OHP yang portable dan OHP non portable.

B.  Prinsip-Prinsip Pembuatan Trasparan Untuk OHP
Dalam pembuatan transparasi tersebut seorang guru harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.    Kesederhanaan (Simplicity),
2.    Kekompakan (Unity),
3.    Penonjolan (Emphasis),
4.    Keseimbangan (balance),

C.  Tekhnik dan Langkah Pembuatan Trasparan
Ada dua tehnik pembuatan OHT, yaitu secara langsung dan tidak langsung. Cara langsung adalah dengan mengerjakan langsung pada bahan transparansi yang ada. Sedangkan proses tidak langsung adalah dengan memindahkan pesan atau gambar yang ada pada bahan lain dengan cara membuat kopinya terlebih dahulu lalu dikopi. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan transparansi, yaitu:
1.    Dengan cara mengambil dari bahan cetak dengan teknik tertentu,
2.    Membuat sendiri secara manual.



D.  Cara Penggunaan OHP Dalam Pembelajaran
Cara dalam menggunakan OHP secara sederhana sebagai berikut:
1.    Perhatian ruang belajar, ditata agar memungkinkan menyangkan OHP.
2.    Control listik yang tersdia.
3.    Gunakan layar (tempat display) bila ada, namun juga dapat diproyeksikan kedinding kelas.
4.    Atur focus OHP agar hsil gambar atau tulisan terlihatb dengan jelas
5.    Gunakan OHP sesuai dengan keperluan dan kapasitas OHP-Nya sendiri.



DAFTAR  PUSTAKA


Muhammad Ramli. 2008. Media dan Tekhnologi Pembelajaran, Banjarmasin: PT Rineka Cipta.
http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/, 27 Oktober 2010




[1] Muhammad Ramli. Media dan Tekhnologi Pembelajaran, 2008. Hal 71 - 72
[3] http://dosen.fip.um.ac.id/sihkabuden/, 27 Oktober 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar